Ilmu Bisnis dari seminar bareng Bu Weni #1
Bisnis Franchise
Ini adalah materi yang aku
dapatkan dari seminar bisnis tentang “Bisnis Franchise” bareng Bu Weny,
consultant bisnis sekaligus owner Frozen.
Di seminar ini aku diundang secara “khusus” sama Bu Weni, hmm masya Alloh, ini adalah jalan yang Alloh
swt berikan buatku untuk banyak belajar. Alhamdulillah.
Acara seminar bisnis ini diadakan
di hotel Jambuluwuk di Jalan Gajah Mada (“upz ini kali pertama aku memasuki
hotel ini. semoga besok-besok lagi keterusan, hehe, nongkrong di hotel”). Dan
perlu kalian tahu kalau aku di acara seminar ini, adalah peserta paling muda.
Karena sebenanrnya acara ini dikhususkan untuk para calon pensiunan PT Chevron
dan PT Kelvit Indonesia. Hmm,, aku jadi
sedikit berbangga karena aku sudah belajar ilmu bisnis ini lebih dulu
dibandingkan dengan bapak-bapak dan ibu-ibu itu. Ya, lagi-lagi ini adalah
bentuk nikmat Alloh untukku yang perlu banyak aku syukuri.
Sebelum, aku masuk pada ilmu yang
aku dapetin dari acara seminar itu, maka aku perlu cerita dulu tentang profil
Bu Weni, yang menurutku itu pun menjadi
bagian dari pembelajaran buatku tentang bisnis. Jadi Bu Weni, adalah bisnis
consultant sekaligus pemilik usaha Frozen. Usaha Frozen saat ini udah punya 26
outlet; dengan sistem “franchise”. Dan lagi-lagi aku mendengar bilangan angka
“10 tahun” untuk keberhasilan bisnis. Itu yang beliau ceritakan. Beliau adalah
pebisnis muda yang telah berhasil dan menurutku “bebas finansial” dalam usia 31
tahun. Beliau kelahiran tahun 1982. Pengalaman kerja beliau sebelumnya adalah
sebagai tentor dan kemudian bekerja di apotek K-24. Hingga akhirnya beliau
memutuskan untuk membuka usaha sendiri, dan jadilah “Frozen” itu.
Emm, balik lagi ke konteks bisnis
“Franchise” yang beliau sampaikan. Jadi Franchise merupakan duplikasi usaha
yang merek, konsep bisnis, tampilan outlet, sistem manajemen, SOP, dan strategi
marketing promonya sama. Yang membedakan hanyalah LOKASI USAHA dan PENGELOLA
(personality skill) yang menjalankan usaha.
Kata beliau, kunci sukses usaha itu
ada tiga; yaitu LOKASI, LOKASI, LOKASI. Dalam bisnis itu, beranilah tampil
beda; memiliki “differences”. Di abad 21 ini, yang terpenting adalah
“networking”; gak harus bisa segalanya. Trus, ketika kita sudah memiliki
bisnis, maka gaung-gaungkan branding produk kita ketika kita bertemu dengan
orang lain. (Aku jadi berpikir, maka
ketika nantinya aku ketemu dengan orang lain, maka yang wajib mereka ingat
dariku adalah SO’JAIM, SO’JAIM, dan SO’JAIM). Usaha itu harus pake
“passion”. Kenapa begitu? Karena ketika bisnis yang ditekuni itu gagal, maka
kita tak akan drop, dan tetap bisa bangkit, karena kita sadar bahwa bisnis yang
sekarang dijalani adalah bagian dari passion kita. Emm, kata beliau, karena
setiap bisnis itu ada jatah gagalnya. Tapi kemudian frame yang perlu dibangun
dalam menilai sebuah kegagalan adalah, bahwasanya kegagalan itu tak ada; yang
ada adalah berhenti berusaha. Dan ini yang bahaya!
Upz, jadi nglantur topiknya,
balik lagi ya ke bisnis franchise. Jadi dalam bisnis franchise ini, ada beberapa
istilah yang perlu kemudian kita tahu. Berikut adalah istilah-istilah itu :
Franchise artinya waralaba.
Franchise (Fsee), artinya penerima waralaba.
Franchisor (Fsor), artinya pemberi waralaba.
Franchise fee, artinya biaya awal waralaba.
Royalti fee, artinya bagi hasil/keuntungan.
Marketing fee, artinya biaya promosi bersama (ada sistem franchise yang menerapkan sistem ini ada yang enggak. Promosi bersama dalam artian misalnya sesama franchise ingin promosi bareng di koran nasional).
Franchise artinya waralaba.
Franchise (Fsee), artinya penerima waralaba.
Franchisor (Fsor), artinya pemberi waralaba.
Franchise fee, artinya biaya awal waralaba.
Royalti fee, artinya bagi hasil/keuntungan.
Marketing fee, artinya biaya promosi bersama (ada sistem franchise yang menerapkan sistem ini ada yang enggak. Promosi bersama dalam artian misalnya sesama franchise ingin promosi bareng di koran nasional).
29 November 2013 @07;16-Alhida-
Comments
Post a Comment