Jihad melahirkan
Aku tak pernah membayangkan bagimana rasanya melahirkan akan seperti ini. Sempat muncul ketakutan pada diriku, “bisakah aku menjalani ini?” Ini kehamilanku yang pertama. Wajar sebetulnya, manakala muncul perasaan-perasaan yang demikian. Meskipun di sisi yang lain, ada semacam bisikan yang membuatku sedikit merasa lebih tenang. “Calm down please. It’s natural process. All of women can pass that.” Seringkali aku bertanya soal melahirkan pada ibukku. “Bu, gimana rasanya melahirkan?” Ibukku hanya menyampaikan soal rasanya, semacam merasakan mules. Kalaupun sakit, itu cuma sedikit. Nanti juga bakalan sembuh sendiri, kalau bayinya udah keluar. Aku juga sempat beberapa kali tanya pada bulekku. Lagi-lagi, ungkapan yang menenangkan, meskipun dalam hati aku berkata, “Ah yang benar?”. Kata bulekku, melahirkan itu rasanya enak banget. Kalau gak enak, mana mungkin bulek pengen nambah terus (nambah anak maksudnya J ). Waktu terus berjalan, dan kehamilanku semakin berumur tua, m...